Sejarah Lawang Sewu dan Kota Lama Semarang

Kota Lama Semarang merupakan kawasan bersejarah yang terkenal dengan julukan “Little Netherlands.” Kawasan ini memadukan bangunan kuno bergaya kolonial yang terawat baik, menjadikannya destinasi populer bagi wisatawan lokal dan mancanegara. Salah satu bangunan ikonik di sini adalah Gereja Blenduk yang memiliki kubah besar dan interior klasik, sering digunakan sebagai latar foto dan acara pernikahan. Di sekitar gereja, pengunjung dapat menjelajahi jalan-jalan kecil yang dipenuhi bangunan tua dengan dinding bertekstur alami dan jendela besar khas arsitektur kolonial.
Kota Lama menjadi pusat kreativitas di Semarang, dengan banyak galeri seni, kafe, dan restoran yang menyajikan pengalaman unik. Para seniman lokal sering mengadakan pameran dan instalasi seni di sini, menjadikan Kota Lama tempat yang hidup dengan suasana modern dan tradisional yang menyatu. Selain itu, beberapa gedung kuno kini telah direvitalisasi menjadi butik dan tempat makan, menawarkan pengalaman yang semakin memanjakan wisatawan. Area ini juga sering menjadi lokasi festival budaya, karnaval, dan berbagai pertunjukan seni yang meriah.
Berjalan-jalan di Kota Lama memberikan pengalaman wisata yang mengesankan. Di sepanjang perjalanan, wisatawan dapat melihat keunikan bangunan yang masing-masing memiliki sejarah panjang dan menyimpan cerita masa lalu. Lokasinya yang strategis dan kemudahan akses membuat Kota Lama menjadi pilihan utama bagi wisatawan yang ingin menjelajahi wisata sejarah di Semarang.
Lawang Sewu adalah ikon wisata Semarang dengan arsitektur khas kolonial Belanda. Dibangun pada tahun 1904, bangunan ini awalnya berfungsi sebagai kantor pusat perusahaan kereta api Belanda, Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS). Nama “Lawang Sewu” berarti “seribu pintu,” merujuk pada jumlah pintu dan jendela yang tampak tak terhitung di seluruh bangunan. Walau tidak benar-benar memiliki seribu pintu, desain yang unik ini menambah kesan mistis dan misterius pada tempat ini.
Bagian dalam bangunan Lawang Sewu menawarkan pemandangan koridor panjang dan jendela besar yang memberikan cahaya alami ke ruang-ruang besar. Ruangan bawah tanah Lawang Sewu, yang dulunya digunakan sebagai penjara bawah tanah selama masa pendudukan Jepang, terkenal karena kisah mistisnya. Pengunjung dapat menjelajahi beberapa ruang bawah tanah yang masih dipertahankan hingga kini, menambah nuansa horor bagi para penjelajah urban.
Rekomendasi Perjalanan Untuk kenyamanan perjalanan dari Rembang ke Semarang, gunakan Agen Travel Semarang dari Altha Rent yang memberikan kenyamanan dan kemudahan.